Sabtu, 13 April 2013

Tugas Softskill Akuntansi Internasional part 2



Nama             : Natazia Amelia Agies
Kelas  : 4 EB 19
NPM   : 26209849
Tugas Akuntansi Internasional
16. Ketergantungan yang Dominan pada Dunia Internasional

Rabu, 13 Juni 2012 | 11:25 WIB
UNDP Bangun Penimbunan Sampah Rp 88,3 Miliar  
TEMPO.CO, Aceh- United Nations Development Program (UNDP) membangun sanitary landfill alias tempat penimbunan sampah dalam lubang di kawasan Blang Bintang, Aceh Besar, serta stasiun transfer sampah di Gampong Jawa, Banda Aceh. Proyek yang ditargetkan selesai pada Agustus 2012 ini menelan dana senilai US$ 9,36 Juta atau Rp 88,3 miliar.

Menurut Koordinator Proyek UNDP, Nigel Landon, tempat sampah ini akan melayani pembuangan limbah dari dua distrik, yakni Banda Aceh dan Aceh Besar. Di tempat ini sampah akan ditimbun dalam lubang yang telah dilapisi plastik pelindung untuk mencegah pencemaran tanah. Untuk meminimalkan  bau, sampah akan kembali ditimbun dengan tanah.

"Landfill ini bisa menampung sampah sampai 25 tahun," ujarnya kepada Tempo, Selasa, 12 Juni 2012.
Berdasarkan pengamatan Tempo, di lokasi landfill Blang Bintang terlihat tiga lubang besar di atas lahan seluas 10 hektare. Areal itu merupakan bagian dari lahan pinjaman Dinas Kehutanan Aceh seluas total 130 hektare.
Rencananya air sampah akan dimasukkan dalam kolam terpisah untuk kemudian dibuang saat sudah dibersihkan dari kandungan zat berbahaya. Setelah lubang sampah terisi penuh, pengelola akan menancapkan pipa saluran gas metan.
"Gas metan bisa digunakan untuk bahan bakar," ujar Nigel.
Dari total dana proyek, US$ 1,8 juta di antaranya berasal dari anggaran Pemerintah Provinsi Aceh, Pemerintah Kota Banda Aceh, dan Aceh Besar. Adapun sisanya diperoleh dari dana hibah multidonor (Multi Donor Fund/MDF). Sedangkan biaya operasional akan ditanggung secara patungan 50 persen oleh Pemerintah Provinsi Aceh, 30 persen Pemerintah Kota Banda Aceh, dan 20 persen dari Pemerintah Kota Aceh Besar.
"Total biaya operasional mencapai Rp 3 miliar per tahun," ujar dia.

MARTHA THERTINA

Berdasarkan artikel di atas saya menyimpulkan bahwa :
United Nations Development Programme (UNDP) atau Badan Program Pembangunan PBB adalah organisasi multilateral yang paling besar memberi bantuan teknis dan pembangunan di dunia.
Berpusat di New York City dan juga sebagai organisasi terbesar dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa. Organisasi ini yang dibiayai oleh donor. Donor-donor ini biasanya membantu menyediakan ahli dan penasehat , pelatihan, dan perlengkapan pembangunan untuk negara berkembang, dengan menambah pemberian bantuan untuk negara berkembang.
Berkat kerjasama serta dana dari anggaran Pemerintah Provinsi Aceh, Pemerintah Kota Banda Aceh, dan Aceh Besar serta dana hibah multidonor (Multi Donor Fund/MDF). Dan biaya operasional yang akan ditanggung secara patungan 50 persen oleh Pemerintah Provinsi Aceh, 30 persen Pemerintah Kota Banda Aceh, dan 20 persen dari Pemerintah Kota Aceh Besar.
Dapat mencegah pencemaran tanah dan meminimalkan  bau sampah serta air sampah yang sudah dibersihkan dari kandungan zat berbahaya dapat membuat gas metan yang mana gas metan bisa digunakan sebagai bahan bakar.

Keuntungan :
Proyek pembuatan tempat sampah yang akan melayani pembuangan limbah dari dua distrik, yakni Banda Aceh dan Aceh Besar. Sangat dibutuhkan agar daerah tersebut dapat menjadi daerah yang lebih bersih dan indah dari sebelumnya, selain itu akan mengurangi pencemaran pada daerah sekitar.  Keuntungan lainnya ialah hasil dari air sampah yang akan dimasukkan dalam kolam terpisah dapat menjadi gas metan, dimana gas metan bisa digunakan untuk bahan bakar. Berkat bantuan dari berbagai pihak yang ikut serta dalam pelaksanaan proyek ini.

Kerugian:
Proyek yang sangat membantu dalam proses penanggulangan sampah ini, akan lebih baik apabila bisa dilaksanakan juga di kota-kota besar di Indonesia terutama Jakarta. Dikarenakan apabila kota-kota besar, yang mana sering menjadi atraksi masyarakat luar negeri. Ketika daerah-daerah tersebut menjadi lebih bersih akan dapat meningkatkan nilai jual daerah tersebut. Selain itu semakin banyak daerah yang membuat tempat penimbunan sampah ini, makanakan semakin banyak pula daerah yang dapat membantu dalam pembuatan gas metan. Untuk membantu dalam pembuatan bahan bakar yang dapat membantu masyarakat luas di masa yang akan datang.

Sumber :

Senin, 01 April 2013

Akuntansi Internasional tugas pertama


Nama     : Natazia Amelia Agies
NPM      : 26209849
Kelas      : 4 EB 19


Kurs Jual (KJ) = Rupiah ke Mata uang Luar Negeri = Rp di bagi ke Kurs Jual Negara yang di tuju
Kurs Beli (KB) = Mata uang Luar Negeri ke Rupiah = Jumlah uang di kali Kurs Beli Negara tersebut
SOAL DAN JAWAB


  1. Saat konser keliling dunia Mr. G menukarkan 50.000 KRW di Australia, 50.000 KRW di Singapura, 50.000 KRW di Indonesia. Berapa Rupiah koleksi uang Mr. G? Terdapat selisih = Rp 8969.58 dari KRW to IDR dengan Jumlah setelah di convert ke mata uang lain  
  2. Mr. T memiliki uang Rupiah sebesar Rp 20.000.000, kemudian ia ingin menukarkannya dengan mata uang Korea, England, atau dengan Kuwait. Berapa Won, Poundsterling, atau dengan Dinar yang akan ia peroleh?
  3. Ms. C sedang senang berbelanja. Saat di Thailand ia membeli kacamata seharga 2.000.000 THB, di New Zealand ia membeli sweater seharga 150.000 NZD, di Hongkong dia membeli tas seharga 400.000 HKD. Berapa Rupiah yang telah digunakan Ms. C?
  4.  Ms. S mendapatkan pesangon dari penampilannya di berbagai TV di dunia, dari Philippines ia mendapatkan 5.000.000 PHP, dari Malaysia ia mendapatkan 2.000.000 MYR, dari China ia mendapatkan 4.000.000 CNY. Berapa Rupiah uang yang di terima Ms. S?
  5. Boyband pergi berbelanja di Indonesia dengan membawa uang 40.000 SEK, 50.000 NOK, 60.000 DKK. Berapa Rupiah yang akan mereka dapatkan jika semuanya mereka jadikan Rupiah?
  6. Mr. D saat sakit selalu membeli tolak angin. Di Singapura dia membeli sebanyak 10.000 SGD, di Hong Kong dia membeli sebanyak 10.000 HKD, di Australia dia membeli sebanyak 10.000 AUD, dan di Arab Saudi dia membeli sebanyak 10.000 SAR. Jika di Indonesia harga satuan Tolak Angin adalah Rp 1.400,00. Berapa bungkus yang bisa ia beli di Indonesia dengan semua uang yang ia keluarkan di Singapura, Hong Kong, Australia, dan Arab Saudi?
  7. Harga rokok Marlboro di Indonesia adalah Rp 13.000, di Amerika per bungkus adalah $ 12, di Philipina per bungkus adalah P 45. Jika Joko membeli 1 bungkus di Amerika dan Philipina, berapa bungkus yang bisa ia dapatkan jika membeli di Indonesia?
  8. Para peneliti mie pergi ke Jepang untuk mencoba ramen seharga 1350 yen, di Korea mereka membeli jja-jang-myun seharga 20,000 KRW, di Indonesia harga mie Aceh Rp 16.000. Berapa mangkuk yang bisa mereka makan jika tidak jadi ke Jepang dan Korea? JPY = Rp 10,268.66 tapi memiliki nilai 100 sehingga dalam perhitungan di bagi 100 terlebih dahulu
  9. Sebuah sekolah di Afrika mendapatkan sumbangan dari berbagai negara, berikut adalah beberapa di antaranya: Kanada, Saudi Arabia, Brunei Darussalam. Tiap negara menyumbang menyumbang Rp 550.000.000, berapa uang yang diberikan jika di cantumkan berdasarkan mata uang masing-masing?
  10. Harga Indomie relatif ekonomis, di Indonesia pada tahun 2012, Indomie dihargai Rp. 1.450,- per bungkusnya atau sekitar 10 sen dolar Amerika. Di Australia, tahun 2009 Indomie dijual dengan harga 25 sen per bungkusnya atau AUD 10 untuk satu kardus berisi 40 bungkus Indomie, sedangkan di Amerika Serikat pada tahun 2009, Indomie biasa dijual dengan harga 1 dolar per 3 bungkusnya. Jika di tiap Negara Ayumi Hamasaki membeli 1 kardus atau 40 bungkus Indomie, berapa Rupiah yang di keluarkan?